Sunday, July 7, 2019

Kelayakan Planet Bumi untuk Kehidupan


Fakta/ fenomena yang menjadikan bumi layak sebagai tempat tinggal makhluk hidup

a.    Ketersediaan air di Bumi dalam bentuk cair.
b.    Bumi mempunyai lapisan udara (atmosfer) yang dapat melindungi permukaan bumi dari angin matahari, sinar ultraviolet, radiasi luar angkasa serta benda-benda langit yang membahayakan bagi kehidupan. Keistimewaan lain yang dimiliki bumi dan tidak dimiliki planet lain adalah keberadaan oksigen di bumi.
c.    Keberadaan kutub utara dan kutub selatan merupakan medan magnet yang menjaga kesetabilan bumi.
d.    Temperatur di bumi sangat tepat bagi kehidupan karena tidak terlalu panas maupun terlalu dingin.
e.    Hutan yang ada di bumi memungkinkan kehidupan terus berlangsung sebab proses fotosintesis pada tumbuhan menjamin kehidupan makhluk lain misal hewan dan manusia.
f.      Bumi mempunyai satelit paling tepat posisinya, yaitu bulan. Keberadaan bulan menyebabkan terjadinya peristiwa datangnya air pasang dan air surut yang bermanfaat bagi kehidupan.
g.    Kecepatan rotasi bumi pada sumbunya merupakan kecepatan paling sesuai untuk kehidupan.
h.    Adanya gerak revolusi bumi sehingga terjadi perubahan musim dan waktu yang menyeimbangkan suhu di bumi.
i.     Relief bumi banyak dipengaruhi tenaga eksogen dan endogen yang memberikan kesimbangan di bumi berupa terbentuknya relief-relief di permukaan bumi.





Monday, July 1, 2019

Kala Geologi dan Sejarah Kehidupan



Masa Prakambrium
• Masa Arkeozoikum (masa kehidupan purba) : awal terbentuknya batuan kerak bumi dan atmosfer serta awal kehidupan primitif di dalam samudera ditandai dengan adanya microorganisme (bakteri dan ganggang). 
• Masa Proterozoikum (masa kehidupan awal) : awal terbentuknya hidrosfer dan atmosfer. masa ini juga trjadi peralihan antara organisme bersel tunggal menjadi bersel banyak yaitu enkaryotes (cikal bakal tumbuhan) dan prokaryotes (nantinya menjadi hewan). Invertebrata (hewan bertubuh lunak) seperti ubur-ubur, cacing, koral muncul dilaut dangkal. 

Masa Paleozoikum
 • Zaman Kambrium : hewan invertebrata semakin banyak, hampir seluuh kehidupan ada di laut, daratan Gondwana muali berpisah •Zaman Ordovisium : koral dan alga berkembang membentuk karang, trilobit dan brachiopoda mencari mangsa. melauapnya samudera dari zaman es terjadi pada masa ini 
• Zaman Silur : masa peralihan kehidupan laut/air ke darat. kelompok kehidupan mulai muncul salah satunya vertebrata. muncul tumbuhan darat pertama yaitu Pteridophyta (tumbuhan paku) 
 Zaman Devon : tumbuhan darat pertama masih ada pada masa ini, di laut terdapat hewan tidak bertulang belakang, anggota molusca dan arthopoda berkembang baik. 
• Zaman Karbon : benua-benua di bumi menyatu membentuk masa daratan disebut PANGEA. Golongan vertebrata (reptil dan amfibi) yang muncul di Zaman Devon berkembang pesat pada Zaman Karbon. terjadi pembentukan pegunungan.perkembangan flora juga pesat. 
• Zaman Perm : adanya kuimpulan kehidupan paleozoikum akhir seperti Trilobit, Tetracoral, Fusulina, Tabulata, Blastodia, Cephalopoda. 

Masa Mesozoikum
• Zaman Trias : banyak terjadi perubahan terutama pada jenis fauna vertebrata maupun invertebrata. untuk vertebrata khusunya reptilian seperti Rutiodon yang semula hidup di air menjadi hidup di lingkungan darat. 
• Zaman Jura : dinosaurus tumbuh dalam ukuran besar. burung sejati pertama (Archaeopteryx) berevolusi dan banyak jenis buaya berkembang. tumbuhan koniver juga berkembang. PANGEA pecah dimana Amerika Utara memisahkan diri dari Afrika, sedangkan Amerika Selatan memisahkan diri adri Antartika an Australia. 
• Zaman Kapur : ditandai dengan adanya daur pengendapan susut laut (benua terangkat) - genang laut (benua tenggelam) - sust laut (benua terangkat kembali). Pada zaman ini India terlepas jauh menuju Asia dan merupakan zaman berakhirnya kehidupan binatang-binatang raksasa. 

Masa Kenozoikum 
• Zaman Tersier : terjadi perkembangan jenis kehidupan seperti primata dan burung tak bergigi berukuran besar seperti burung unta, fauna laut seperti ikan, molusca, dan Echinodermata sangat mirip dengan fauna laut yg hidup sekarang. tumbuhan berbunga terus berevolusi menghasilkan banyak variasi tumbuhan. Pada zaman tersier - kuarter terjadi kepunahan dan pemunculan hewan dan tumbuhan saling bergantian seiring dengan perubahan cuaca global. 
• Zaman Kuarter : zaman kuarter terdiri dari dua zaman yaitu pleistosen dan holosen. zaman pleistosen terjadi zaman es (zaman glasial), sebagian besar Eropa, Amerika Utara, Asia bagian Utara, peg. Alpen , peg. Himalaya, peg. Cherpatia tertutup es. Diantara zaman es ada zaman interglasial yang memiliki iklim lebih hangat. Manusia purba Jawa (Homo Erektus disebut juga Pithecantropus Erektus) muncul di zaman Plesitosen. Zaman Holosen, muncul manusia moderen dengan peradaban baru. Flora dan fauna pada kala pleistosen mirip dengan yang ada sekarang. 

Sumber : Diringkas dari berbagai sumber.

Thursday, May 30, 2019

Batas Pergerakan Benua

1. Batas Divergen (Saling Menjauh)



Ada 3 kemungkinan, batas divergen yang terjadi yaitu:
a.     Kerak benua dengan kerak benua à lembah besar, contoh Kenya Rift Valley di Kenya.

b.     Kerak samudera dengan kerak samudera à pematang tengah samudera (mid Oceanic Ridge), contoh: Atlantic mid oceanic ridge di samudera Atlantik

2. Batas Konvergen (saling mendekat)


Ada 3 kemungkinan, batas konivergen yang terjadi yaitu:
a.     Kerak benua dengan kerak benua à jalur pegunungan non vulkanik (bukan gunung berapi), ex: peg. Himalaya (India)
b.     Kerak benua dengan kerak samudera à zona subduksi (tumbukan lempeng) yang menghasilkan jalur pegunungan vulkanik (gunung berapi) dan palung laut di batas pertemuan lempeng, contoh G. Merapi (P. Jawa)

c.     Kerak samudera dengan kerak samudera à palung laut yang sangat dalam, contoh: palung mariana (11 km)

3. Batas trasform (sesar mendatar/ berpapasan)


Sebab terjadi: adanya pergeseran dua lempeng denga arah yang berlawanan.
Akibat yang ditimbulkan adalah terjadi keretakan yang hebat di wilayah batas pertemuan lempeng. Contohnya adalah patahan San Anreas di Amerika Barat, sesar Sumatera, dan sesar Sorong di Papua.

Thursday, May 16, 2019

Teori Pergerakan Benua


1.Teori Pengapungan Benua (Alfred Wegener)
Inti teori:
Wegener menemukan bahwa benua-benua yang ada di Bumi membentuk puzzel benua yang berarti bahwa pada mulanya benua-benua di Bumi adalah satu benua disebut Benua Pangea. Pangea pecah menjadi dua benua yaitu LAURASIA (Amerika Utara, Eropa, Asia, Green Land) dan GONDAWANA (Amerika Selatan, Afrika, India, Australia, Antartika).

2. Teori Laurasia Gondawana (Edward Suess)
Inti teori :
Terdapat persamaan susunan batuan (formasi geologi) yang terdapat di Amerika Selatan, India, Australia, dan Antartika disebabkan daratan tersebut pada mulanya bersatu disebut Benua Gondwana.

3. Teori Kontraksi (Des Cartes)
Inti Teori:

Bumi pada masa pembentukannnya, bumi mengalami penyusutan dan mengkerut akibat pendinginan sehingga terbentuklah gunung-gunung dan lembah-lembah

4. Teori Lempeng Tektonik
Inti teori :
Permukaan bumi terbentuk oleh kerak benua dan kerak samudera yang mengapung diatas astenosfer (cairan yang kental dan panas).


Wednesday, May 15, 2019

Karakteristik Lapisan Kulit Bumi



Lapisan Kulit Bumi
1.  Inti Bumi (Core)
a.    Inti Bumi bagian Dalam (Inner Core) : solid (padat, kuat), terdiri dari besi dan nikel, suhu + 4.800 oC, kedalaman + 1.200 km
b.    Inti Bumi bagian Luar (Outer Core) : Liquid (cair), suhu + 3.900 oC, kedalaman dari muka bumi antara 2.900 – 4.980 km, dengan tebal + 2.250 km
2.  Selubung Bumi (Mantle)
a.    Selubung bagian luar (Mesosphere) : hot but stronger due to high pressure (panas tetapi kuat karena tekanan tinggi)
b.    Selubung bagian dalam (Asthenosphere) : hot (panas), weak (lemah), plastic (lentur/elastis)
Asal magma dari lapisan asthenosphere
3.  Kerak Bumi (Crust) = Lithosphere : cool (dingin), rigid (kaku), brittle (rapuh) sehingga mudah retak/patah, ada dua, yaitu:
a.    Kerak Benua (Continental Crust) : terdiri dari sima (silisium magnesium), membentuk sebagian besar wilayah daratan/benua
b.    Kerak Sampudera (Oceanic Crust) : terdiri dari sial (silisium aluminium), menempati sebagaian besar lautan/samudera


Saturday, April 27, 2019

Dampak Gerak Rotasi dan Revolusi Bumi


Dampak Gerak Rotasi Bumi (perputaran bumi pada porosnya)
• Terjadinya siang dan malam
• Terjadinya perbedaan waktu di berbagai tempat di Bumi
• Batas Penanggalan Internasional
• Gerak semu harian Matahari
• Pemampatan Bumi di kedua kutubnya
• Terjadinya perubahan arah angin di Bumi

Dampak Gerak Revolusi Bumi (perputaran Bumi mengelilingi Matahari)
• Terjadinya perbedaan lama waktu siang dan malam
• Terjadinya perubahan musim
• Terjadinya rasi bintang di Bumi
• Gerak semu tahunan Matahari
• Terjadinya gerhana Matahari dan Bulan




Tuesday, April 23, 2019

Teori Penciptaan Planet Bumi


Teori Kabut Gas (Nebula)

Teori Kabut/ bola Gas oleh Immanuel Kant
Inti Teori : tata surya berasal dari bola gas bersuhu tinggi dan berputar lambat sehingga terjadi konsentrasi (pemusatan) zat bermasa jenis tinggi, kemudian mendingin dan menjadi matahari, sedangkan yang kecil-kecil disekelilingnya menjadi planet.

Teori Nebula oleh Pierre Simon de Laplace
Inti Teori : tata surya berasal dari bola gas (nebula) bersuhu tinggi dan berputar cepatsehingga menyebabkan materi terlempar. Materi yang terlempar mengalami pendinginan dan membentuk planet, sedang pusatnya menjadi matahari.

Teori Planetisimal

Dikemukakan oleh Chamberlein dan Multon Inti Teori : tata surya berasal dari dua bintang yang
saling berpapasan sehingga terjadi tarik menarik antar bintang yang meninggalkan
gumpalan gumpalan (planetisimal) diangkasa yang kemudian membeku menjadi planet.


Teori Pasang Surut

Dikemukakan oleh Jeans dan Jeffres
Inti Teori : tata surya berasal dari dua bintang yang saling bersimpangan sehingga menimbulkan pasang yang mirip cerutu pada permukaan bintang yang mengelilingi salah bintang dan pecah menjadi butiran kecil, kemudian mendingin menjadi planet.


Teori Awan Debu (Protoplanet)


Dikemukakan oleh Weizsaeker disempurnakan Kuiper

Inti Teori : tata surya berasal dari awan gas dan debu yang saling tarik menarik hingga membentuk gumpalan besar, kemudian mengalami gerak pilin membentuk cakram yang tebal di bagian tengah. Yang tengah jadi matahari, yang pinggir jadi planet.

Teori Bintang Kembar
Dikemukakan oleh Lyttleton

Inti Teori : tata surya berasal dari dua bintang yang salah satu bintang meledak, karena gravitasi bintang yang tidak meledak, materi pecahan tertarik dan mengelilinginya. Bintang yang tidak meledak jadi matahari, pecahan bintang menjadi planet.


Tuesday, March 26, 2019

BAB II LANGKAH PENELITIAN GEOGRAFI



A. SIFAT STUDI GEOGRAFI
1.  Rasional à sesuatu yang masuk akal dan terjangkau oleh penalaran manusia
2.  Empiris à menggunakan cara tertentu yang dapat diamati dengan panca indera, atau sesuai dengan fakta di lapangan
3.  Sistematis àmenggunakan proses dengan urutan langkah-langkah logis, teratur, dan terkontrol
4.  Objektif àpengetahuan yang diperoleh sesuai dengan objeknya atau di dukung oleh fakta empiris (kenyataan di lapangan)
5.  Universal àpengetahuan berlaku secara umum dan jika melalui eksperimen yang sama akan diperoleh hasil yang sama
6.  Terbuka àkebenarannya siap diuji kapan saja dan oleh siapa saja

B. PENDEKATAN ANALISIS STUDI GEOGRAFI
1.    Pendekatan Keruangan/Spasial
2.    Pendekatan Kelingkungan/ Ekologi
3.    Pendekatan Kompleks Wilayah/ Kewilayahan



C. METODE ANALISIS GEOGRAFI
1.    Analisis Kualitatif : cara analisis data tanpa konversi ke angka (deskripsi atau kata-kata)
2.    Analisis Kuantitatif: cara analisis data dengan konversi ke angka

D. TEKNIK PENGUMPULAN DATA GEOGRAFI
1.       Observasi: pengumpulan data dengan melakukan pencatatan dan pengamatan terhadap objek penelitian baik secara langsung maupun tidak langsung
a.    Observasi berperan serta (partisipatif): peneliti terjun langsung/ ikut membaur dalam kegiatan yang dilakukan oleh objek penelitian
b.    Observasi non Partsispan: peneliti tidak ikut serta dalam kegiatan objek penelitian
2.       Wawancara/interview: pengumpulan data dengan mengajukan pertanyaan secara langsung kepada responden.
a.    Wawancara terstruktur: peneliti sudah membuat daftar pertanyaan yang akan di tanyakan kepada responden (objek penelitian)
b.    Wawancara tidak terstruktur: peneliti tidak membuat daftar pertanyaan, hanya berupa pedoman pertanyaan saja.

1.       Angket/kuesioner: pengumpulan data dengan mengajukan daftar pertanyaan kepada responden untuk diisi.
a.    Angket terbuka: angket yang isinya dapat diisi sesuai dengan kehendak responden
Contoh: Hal apa saja yang ibu dapatkan saat di posyandu? Jawab: ...........
b.    Angket tertutup: angket yang sudah disediakan jawabannya sehingga responden memilih jawaban yang tersedia.
Contoh: Apakah ibu pergi ke posyandu?
 a.. Selalu    b. Kadang-kadang     c. Tidak pernah
c.     Angket Campuran: angket yang jawabannya sudah tersedia namun responden juga dapat memberikan jawabannya sendiri.
Contoh: Apakah ibu selalu memasak sayuran setiap hari? a. ya     b. Kadang-kadang
 Alasan: ...................
2.       Studi Dokumentasi/Pustaka: pengumpulan data dengan menggunakan sumebr dokumen. Dokumen dapat berupa tulisan, gambar, atau karya monumental. Misal: tertulis àbuku catatan harian, biliografi, peraturan, kebijakan, media masa (koran, majalah); gambar à foto, gambar hidup; karya àkarya seni (film, lukisan, patung)

E. TEKNIK ANALISA DATA GEOGRAFI
1.       Mengedit Data: meneliti kembali data yang telah terkumpul dengan meniali apakah cukup relevan (baik) untuk diolah lebih lanjut. Hal-hal yang diteliti:
a.    Kelengkapan pengisian kuesioner
b.    Keterbacaan tulisan
c.     Kesesuaian jawaban
d.    Keseragaman dalam kesatuan
2.       Pengkodean: tujuan untuk menyederhanakan jawaban sehingga mempermudah dalam mengolah data
3.       Tabulasi Data: proses penyusunan dan analisis data adlam bentuk tabel

Jenis Data Geografi
Berdasarkan sumbernya: data primer (langsung dari responden) dan data sekunder (data tidak langsung)
Berdasarkan sifatnya:  kualitatif (tanpa konversi ke angka) dan kuantitatif (dg angka)
Berdasarkan cara mendapatkannya:
1.    diskrit (data berupa angka yg diperoleh dg cara membilang dan berupa bilangan bulat),
contoh: jumlah siswa kelas X A= 32 orang
2.    kontinum (data berupa angka/bilangan yg diperoleh berdasarkan hasil pengukuran dan dapat berupa bilangan bulat maupun pecahan). Contoh: tinggi badan Ali = 176,5 cm
Berdasarkan skala pengukuran:
1.    Data Nominal: pengelompokan berdasarkan kategori tertentu, menunjukkan perbedaan kualitatif. Contoh: jenis kelamin, agama, pekerjaan, warna
2.    Data Ordinal: pengelompokan berdasarkan kategori tertentu yang telah disusun secara berjenjang menurut besarannya/tingkatannya. Contoh: pendidikan, jabatan, tinggi badan
3.    Data Interval: data hasil pengukuran yang dapat diurutkan atas dasar kriteria tertentu serta menunjukkan sifat data ordinal namun tidak ada angka nol mutlak. Contoh: temperatur 0 oC sampai 1 oC memiliki jarak = temperatut 7 oC samapi 8 oC. Tapi tidak dapat dikatakan suhu 20 oC adl separuh dari 40 oC. Suhu nol oC tidak berarti tidak memiliki suhu sama sekali.
4.    Data Rasio: memiliki sifat semua data nominal, ordinal. Interval, data berbentuk angka dalam harti sesungguhnya, ada nilai nol mutlak. Contoh: panjang sungai dalam satuan meter, tinggi gunung dalam meter, luas sawah dalam satuan hektar (ha)


F. PUBLIKASI HASIL PENELITIAN GEOGRAFI
1.    Bagian Pembukaan
   Halaman judul
   Halaman pengesahan
   Halaman persetujuan
   Halaman persembahan dan motto
   Kata pengantar
   Abstrak
   Daftar Isi
   Daftar Gambar
   Daftar Tabel
   Daftar Lampiran
2.    Bagian Isi
   Bab I      Pendahuluan
A.   Latar Belakang Penelitian/Masalah
B.    Identifikasi Masalah
C.    Maksud Dan Tujuan Penelitian
D.   Manfaat Penelitian
   Bab II    Landasan Teori
A.   Telaah Pustaka
B.    Landasan Teoritik
C.    Hipotesa
   Bab III   Metodologi Penelitian
A.   Identitas Variabel/ Definisi Operasional Variabel
B.    Populasi dan Sampel
C.    Metode Pengumpulan Data
D.   Metode Analisis dan Teknik Analisis Data
(apabila menggunakan statistik)
   Bab IV   Analisis Data
3.    Bagian Penutup
   Bab V Kesimpulan dan Saran
A.      Kesimpulan
B.      Saran
   Daftar Pustaka
   Lampiran